Nasehat sederhana mengatakan, “Ada banyak cara untuk bisa tertawa.” Yang lain mengatakan, “Untuk apa membayar kalau hanya untuk tertawa.” Bahasa ini memang terdengar biasa. Sedikit kontradiktif. Namun, kalau dipikir ulang, fenomenanya ada. Banyak orang-orang bingung di luar sana yang belum tahu bagaimana cara menghibur diri. Kerjaan di kantor menumpuk, deadline, beban keluarga atau mungkin persaingan kerja, memberi peran dalam penat di kepala. Padahal, dengan sedikit ‘berusaha’ beban di kepala akan berkurang. Bila kasus semacam ini dibiarkan, maka di akhir acara akan bermuara pada stres. Ngerii ..
Stres adalah keadaan dimana tuntutan nonspesifik mengharuskan seseorang untuk melakukan suatu tindakan. Bagi mereka yang pernah merasakan ‘asin’ nya stres, paham betul argumentasi dari seorang pakar kesehatan tersebut. Anda pernah? Semoga tidak, ya.
Stress bisa dilihat dari tanda-tanda fisik tubuh. Seperti otot-otot yang tegang, sakit kepala dan sakit perut. Tidak heran jika Joseph F. Montaque, penulis buku Nervous Stomach Trouble, mengatakan bahwa penyakit perut bengkak bukan berasal dari makanan yang dimakan oleh seseorang, melainkan diakibatkan oleh ketegangan jiwa yang dialaminya. Kabar miringnya, boleh percaya atau tidak, bahwa stres mengintai setiap individu. Termasuk saya.
Namun, tenang. Stres bukan momok yang harus ditakuti. Takutlah hanya pada tuhan saja. Karena Dialah yang memberi dan juga mengobati. Kita hanya berusaha wa’ila mengusahakan segala sesuatu agar dapat di-handle dengan rapi. Mantap.
Lalu, bagaimana cara mencegah stres?
Kuncinya, pandai mengelola emosi. Setiap orang memiliki emosi dalam dirinya. Akan tetapi, tak banyak yang mampu mengolah emosi tersebut sebagaimana mestinya. Hal tersebut wajar bila yang bersangkutan sudah terjangkit shock lebih dulu ketimbang memilih tenang. Akibatnya, perasaan terombang-ambing mengahadapi kenyataan, yang pada akhirnya akan menguras energi secara cuma-cuma.
Energi dalam diri kita itu terbatas. Itulah mengapa sebaiknya jangan membenamkan diri terlalu lama dalam keadaan galau. Karena akan cepat mengikis energi tubuh. Tahukah kamu - bahwa energi itu diperlukan untuk memperlambat proses penuaan? Noted. Kecukupan energi juga bermanfaat dalam mencegah tekanan darah tinggi, kurang darah, sulit tidur dan sakit kepala, bahkan dengan rutin menjaga energi yang cukup manusia dapat meningkatkan masa usianya.
Kembali ke emosi. Umumnya, istilah emosi diartikan sebagai kondisi marah. Padahal tidak demikian. Marah hanyalah bagian dari beberapa bentuk emosi. Emosi adalah getaran perasaan yang ditimbulkan oleh rangsangan-rangsangan, seperti kaget, senang, sedih, marah, rindu, benci dan sejenisnya. Dan bagi yang masih waras, harapannya tentu adalah rangsangan positif yang melulu datang. Namun, dunia tidak demikian simpelnya. Ada kalanya rangsangan negatif juga hadir mewarnai hari-hari kita. Oleh karena itu, setiap kita dituntut bisa menjadi tuan bagi emosi masing-masing.
Bila dikaitkan dengan stres, emosi memegang peran yang sentral. Ambillah contoh saat kita mendapat PHK mendadak dari kantor, atau tiba-tiba ada SP dari atasan mengenai pengurangan karyawan dalam perusahaannya akibat omset dalam satu tahun belakangan anjlok. Alhasil, perasaan menjadi ketar-ketir, siapa yang bakal dikeluarkan, bagaimana nasib yang di rumah nanti jika hal itu mengenai kita dan berbagai kehawatiran lain yang siaga melanda.
Seperti hukum alam, jika ada aksi maka ada reaksi. Pasca mendengar kabar tidak enak, terlebih hal sensitif menyangkut masa depan keluarga, pikiranpun KALUT. Kaget, hawatir, galau dan takut, memicu emosi tidak menentu yang berujung pada stres. Kondisi seperti ini tidak ada yang mengharapkan. Semua dari kita pasti tidak mau kasus tersebut terjadi. Oleh karenanya, start belajar mengelola emosi agar dapat mencegahnya. Jadilah pribadi yang dikenal sebagai emotional stabilizer (dalam istilah saya). Ehheemm ..
So, mulailah dengan tenang saat menjumpai hal yang bernada negatif. Cobalah beberapa hal berikut untuk membantu menumbuhkan emosi positif dalam diri.
Pertama. Jangan menyalahkan keadaan. Saat satu kondisi membuat kita tidak nyaman, mendapatkan atmosfer gelap kala kesiapan belum ada, jangan keburu menyalahkan keadaan. Karena dengan meng-klaim salah keadaan yang tidak ideal tersebut akan menggiring pikiran dalam bayang-bayang negatif. Akibatnya, kita sukar menerima keadaan dan menumbuh kembangkan stres.
Kedua. Hadapi rasa takut (negatif). Seumpama begini. Kita berada dalam satu eskalator, diamana saat itu baru pertama kali menginjakkan kaki disana. Wajarlah jika kala itu rasa hawatir, takut datang. Gimana cara naiknya, maju-mundur, maju-mundur. Atau salting dilihat orang lain yang juga berada di dekat eskalator tersebut. Dan saya pernah mengalaminya, dulu saat jaman-jaman kuliah, pas diajak teman masuk ke Mall. Hahaha ...
Namun, seorang teman meyakinkan saya saat itu untuk melangkah. “Kalau tidak memulai, mana tahu rasanya bagaimana,” katanya. Setelahnya, saya coba. “Plek,” suara kaki menginjak eskalatornya. Dan ternyata, eskalator itu enak. Serasa main kereta dorong. Kita dibawa naik turun olehnya. Tak perlu capek-capek naik tangga untuk pindah tempat.
Ketakutan saya mencoba hal baru di atas, sama halnya dengan rasa takut mendengar kabar miring yang membuat emosi kacau. Yang namanya kabar, barang tentu hal baru yang belum kita ketahui sebelumya. Hadapilah, berdiri tegak dan percaya diri. Rasakan ketakutan tersebut hingga si ‘takut’ itu hilang dengan sendirinya. Apapun kehawatiran atau rasa takut yang datang, feeling worry tersebut akan lenyap saat kita mau menghadapinya. Be brave, bro.
Ketiga. Berilah reward pada diri sendiri. Sebagai sebuah pencapaian luar biasa karena berhasil mengalahkan perasaan negatif dalam diri kita, tak ada salahnya untuk memberikan hadiah dalam pencapaian tersebut. Lagi pula semua orang layak mendapatkannya, bukan? Apalagi dinikmati sendiri. Masak, kita pelit pada diri sendiri. Tidak, la yaa ..
Saya pun sering melakukan hal itu. Misalnya, jalan-jalan keliling kota, beli jajanan favorit, atau ke pantai di sekitar kabupaten saya tinggal. Walaupun hal sepele. Namun, bagi saya menikmati hidup itu bisa dilakukan dengan cara yang sederhana. Tak perlu mahal, yang penting diri kita senang dengan hal tersebut. Asal jangan menabrak batas-batas dimensi ruang dan waktu orang lain, ya. Semua sah-sah saja. Happy is numero uno.
Apalagi jaman sekarang kecanggihan teknologi semakin berkembang. Inovasi-inovasi dalam dunia digital terus digalakkan. Bahkan sektor hiburan, lifestyle dan tempat wisatapun dapat ditemukan dengan mudah di tangan. Dengan peranti canggih dalam genggaman bernama smartphone, kita bisa menjelajah hal apa saja yang kita mau. Entah itu mencari tempat hiburan untuk weekend, cari resto/cafe yang hits, perawatan tubuh, atau bahkan mencari tempat-tempat asyik untuk berlibur juga bisa.
Mengenai liburan dan wisata tadi, kabarnya pertumbuhan pariwisata di Asia Pasifik tumbuh dengan cepat dalam beberapa tahun terakhir. Riset terhadap pelancong Indonesia dari tim analisis Picodi (via suara.com), menemukan bahwa mayoritas orang Indonesia suka melakukan perjalanan domestik daripada ke luar negeri. Umumnya, mereka berlibur ke Bali, Yokyakarta, Jakarta, Bandung dan Malang. 72% dari mereka yang ditanya mengaku suka pergi ke tempat-tempat baru dan sisanya 28% suka balik ke tempat yang pernah dikunjungi.
Fakta di atas membuktikan animo traveling saat ini sedang nge-trend. Masak, sih kita yang ingin meminimkan stres tidak terpanggil merasakan serunya jalan-jalan atau berlibur. Helloo ...
Susah dapat rujukan tempat-tempat seru? Atau bingung biaya ril tiket masuknya? Tenang saja. Saat ini problem semacam itu bisa diurai dengan gadget kita. Seperti yang saya ulas sebelumnya. Peranti canggih di tangan kita adalah alat yang sangat membantu dalam masalah ini. Kita bisa searching mencari artikel review tempat-tempat wisata di Indonesia dengan mudah, dengan hanya mengetikkan keyword ‘review lokasi wisata Malang’, misalnya. Dalam layar smartphone yang kita miliki akan terpampang pilihan artikel review menganai hal yang kita cari. Bahkan syukur-syukur lengkap dengan info biayanya dan fasilitas apa yang disediakan oleh si pengelola pariwisata.
Kalaupun masih kurang puas dengan info di artikel review, masih ada cara lain yang bisa digunakan. Caranya dengan men-download Aplikasi Traveloka pada smartphone kita. Hanya perlu beberapa menit saja untuk mendownloadnya. Bisa lebih singkat tergantung koneksi internet gadget masing-masing. Saat sudah terinstal, buatlah akun kita disana dengan mengisi email aktif dan pasword yang ingin dipakai. Lalu isi data diri dan input gambar wajah kita yang ganteng dan cantik pada profil pengguna.
Jia semua sudah selesai, tinggal pakai saja apps Traveloka tersebut sebagai pemandu wisata kita. Apps ini simple, namun solutif bagi traveler yang ingin jalan-jalan, liburan atau mencari tempat-tempat wisata yang happening. Bahkan, dalam apps tersebut pula terdapat berbagai opsi lokasi nongkrong yang enak, serta berbagai pilihan kebutuhan lifestye milenial saat ini. So pasti bisa melepas penat, menyuburkan emosi positif dan bebas stres.
Semua hal yang disebutkan di atas tadi tercover dalam fitur baru apps Traveloka bernama Traveloka Xperience. Kita yang ingin melepas stres dapat terbantu sekali berkat fitur ini. Traveloka Xperience menghadirkan #XperienceSeru bagi para traveler dengan berbagai pilihan kategori menarik di dalamnya. Mulai dari Atraksi, Bioskop, Event, Hiburan, Olahraga, Spa&Kecantikan, Taman bermain, Transportasi, Tur, Pelengkap travel, Makanan&Minuman dan Workshop. Supaya tidak penasaran dengan dua belas kategori Traveloka Xperience tersebut, simak grafis berikut ini.
Bagaimana, tertarik buat instal Travelokanya? Saya, sudah lo. Hehe ..
Seperti masyarakat pada umumnya. Rutinitas sehari-hari membuat saya pun membutuhkan hiburan. Merefresh otak dengan jalan-jalan, beli jajanan favorit, atau pergi ke pantai menjadi solusi untuk melepas beban di kepala. Dengan jalan-jalan kadang tanpa sengaja kita bertemu hal yang membuat kita tertawa. Seperti saya yang bersalipan dengan Truk Cinta. Nah, lo.
Iya, Truk Cinta namanya. Coba, deh lihat gambarnya di bawah.
Zoom lah kebagian berwarna hijau di belakang truk di atas. Tertera “Hidup adalah permainan.” Lalu ada simbol-simbol wifi disana. Saya tersenyum sendiri saat berpapasan dengan si truk. Saya membayangkan jika si truk sebagai motivator jalanan yang humoris. Bertapa jauhnya dia bermain, hingga bisa membuat kata-kata indah di belakang tubuhnya. Sungguh luar biasa kamu truk .. hahaha ..
Bila truk saja bisa bermain jauh dan memainkan hidupnya dengan apik, kenapa kita tidak. #XperienceSeru bisa kok kita buat. Toh segala kemudahan sudah kita punya. Kesempatan beternak emosi positif terbuka lebar. Tinggal kapan melakukannya. Saya sendiri terpikir main-main ke kota sebelah, Surabaya. Ada hiburan apa saja disana yang bisa saya nikmati. Hitung-hitung menambah wawasan di kota kedua termasyur setelah Jakarta ini.
Ternyata di bagian Atraksi Traveloka Xperience saya menemukan Suroboyo Karnival Park. Sebuah pasar malam modern/taman hiburan yang menyuguhkan lebih dari 40 wahana seru yang bisa saya nikmati. Wow, banyak juga ya. Kalau begini, sih bukan bingung stres. Tapi bingung buat senang-senang dengan wahana yang mana. Puas bermain, pengunjung pun dapat memilih stand makanan disana yang berjumlah 40. Kembaran, nih sama wahananya ..
Tunggu dulu, di Traveloka Xperience, kita tidak hanya diberikan informasi deskripsi lokasinya. Namun, ada pula detail harga tiket (diskon pula), jam buka wahananya, kesan pengunjung, dan diberikan tata cara menukar voucher Traveloka yang kita pesan sebelumnya. Lengkap sekali.
Misalnya, karena saya ingin ke Suroboyo Karnival Park. Tiket masuk di hari biasa sekitar Rp.60.000, diskon menjadi Rp.54.000. Tiket masuk akhir pekan harga normalnya Rp.70.000, diskon menjadi Rp.63.000. Lumayan hematnya buat nambahin beli aneka makanan di dalam, atau nambah main di wahana yang ada. Proses bayar tiket di Traveloka juga mudah. Bisa pakai Kartu Kredit, Transfer & ATM, Direct Debit, Indomaret & Alfamart, hingga Paylater. Beragam pilihan tersebut bisa disesuaikan dengan gaya belanja kita. Kalau saya better transfer bank atau pakai indomaret. Soalnya saya sering pakai, plus nanti di Surabaya-nya tinggal nunjukin voucher Traveloka di handphone saja ke loket untuk mendapatkan tiket fisik. Oh, iya. Proses penukaran voucher Traveloka ini tanpa antre, paperless pula karena ada loket khusus buat pengguna Traveloka. Merdeka.
Nah, bagaimana dengan Anda, adakah rencana menciptakan ‘tawa’ dalam waktu dekat?
Dari ulasan yang kita simak bersama tadi, kita bisa belajar bagaimana seharusnya menghadapi stres. Mencegah tentu lebih baik dari mengobati, bukan. Karenanya, mulailah tenang dalam segala keadaan. Enjoy saja agar emosi negatif tidak memantik rasa stres di kepala.
Jika boleh memberi nasehat, jangan tunggu stres datang baru terpikir liburan. Karena jika dia datang lebih awal, sulit terpikir untuk menemukan solusinya. Kecuali, orang-orang terdekat kita tahu bagaimana mengatasinya. Akhirnya, bila boleh berkata bijak, maka inilah versi saya.
“Beruntunglah kita yang memanfaatkan teknologi dengan tepat. Berbagai kebutuhan dapat dengan mudah dicari dan didapat, termasuk urusan wisata, hiburan dan lifestyle. Bahkan, penggunaan teknologi yang tepat dapat membantu si empunya menurunkan angka stres akibat himpitan ativitas kesehariannya. Semoga saya tergolong pada golongan bijak tersebut. Anda pun berhak mendapatkannya.”
Stres adalah keadaan dimana tuntutan nonspesifik mengharuskan seseorang untuk melakukan suatu tindakan. Bagi mereka yang pernah merasakan ‘asin’ nya stres, paham betul argumentasi dari seorang pakar kesehatan tersebut. Anda pernah? Semoga tidak, ya.
![]() |
Stress bisa dilihat dari tanda-tanda fisik tubuh. Seperti otot-otot yang tegang, sakit kepala dan sakit perut. Tidak heran jika Joseph F. Montaque, penulis buku Nervous Stomach Trouble, mengatakan bahwa penyakit perut bengkak bukan berasal dari makanan yang dimakan oleh seseorang, melainkan diakibatkan oleh ketegangan jiwa yang dialaminya. Kabar miringnya, boleh percaya atau tidak, bahwa stres mengintai setiap individu. Termasuk saya.
Namun, tenang. Stres bukan momok yang harus ditakuti. Takutlah hanya pada tuhan saja. Karena Dialah yang memberi dan juga mengobati. Kita hanya berusaha wa’ila mengusahakan segala sesuatu agar dapat di-handle dengan rapi. Mantap.
Lalu, bagaimana cara mencegah stres?
![]() |
Energi dalam diri kita itu terbatas. Itulah mengapa sebaiknya jangan membenamkan diri terlalu lama dalam keadaan galau. Karena akan cepat mengikis energi tubuh. Tahukah kamu - bahwa energi itu diperlukan untuk memperlambat proses penuaan? Noted. Kecukupan energi juga bermanfaat dalam mencegah tekanan darah tinggi, kurang darah, sulit tidur dan sakit kepala, bahkan dengan rutin menjaga energi yang cukup manusia dapat meningkatkan masa usianya.
Kembali ke emosi. Umumnya, istilah emosi diartikan sebagai kondisi marah. Padahal tidak demikian. Marah hanyalah bagian dari beberapa bentuk emosi. Emosi adalah getaran perasaan yang ditimbulkan oleh rangsangan-rangsangan, seperti kaget, senang, sedih, marah, rindu, benci dan sejenisnya. Dan bagi yang masih waras, harapannya tentu adalah rangsangan positif yang melulu datang. Namun, dunia tidak demikian simpelnya. Ada kalanya rangsangan negatif juga hadir mewarnai hari-hari kita. Oleh karena itu, setiap kita dituntut bisa menjadi tuan bagi emosi masing-masing.
Bila dikaitkan dengan stres, emosi memegang peran yang sentral. Ambillah contoh saat kita mendapat PHK mendadak dari kantor, atau tiba-tiba ada SP dari atasan mengenai pengurangan karyawan dalam perusahaannya akibat omset dalam satu tahun belakangan anjlok. Alhasil, perasaan menjadi ketar-ketir, siapa yang bakal dikeluarkan, bagaimana nasib yang di rumah nanti jika hal itu mengenai kita dan berbagai kehawatiran lain yang siaga melanda.
Seperti hukum alam, jika ada aksi maka ada reaksi. Pasca mendengar kabar tidak enak, terlebih hal sensitif menyangkut masa depan keluarga, pikiranpun KALUT. Kaget, hawatir, galau dan takut, memicu emosi tidak menentu yang berujung pada stres. Kondisi seperti ini tidak ada yang mengharapkan. Semua dari kita pasti tidak mau kasus tersebut terjadi. Oleh karenanya, start belajar mengelola emosi agar dapat mencegahnya. Jadilah pribadi yang dikenal sebagai emotional stabilizer (dalam istilah saya). Ehheemm ..
![]() |
Pertama. Jangan menyalahkan keadaan. Saat satu kondisi membuat kita tidak nyaman, mendapatkan atmosfer gelap kala kesiapan belum ada, jangan keburu menyalahkan keadaan. Karena dengan meng-klaim salah keadaan yang tidak ideal tersebut akan menggiring pikiran dalam bayang-bayang negatif. Akibatnya, kita sukar menerima keadaan dan menumbuh kembangkan stres.
Kedua. Hadapi rasa takut (negatif). Seumpama begini. Kita berada dalam satu eskalator, diamana saat itu baru pertama kali menginjakkan kaki disana. Wajarlah jika kala itu rasa hawatir, takut datang. Gimana cara naiknya, maju-mundur, maju-mundur. Atau salting dilihat orang lain yang juga berada di dekat eskalator tersebut. Dan saya pernah mengalaminya, dulu saat jaman-jaman kuliah, pas diajak teman masuk ke Mall. Hahaha ...
Namun, seorang teman meyakinkan saya saat itu untuk melangkah. “Kalau tidak memulai, mana tahu rasanya bagaimana,” katanya. Setelahnya, saya coba. “Plek,” suara kaki menginjak eskalatornya. Dan ternyata, eskalator itu enak. Serasa main kereta dorong. Kita dibawa naik turun olehnya. Tak perlu capek-capek naik tangga untuk pindah tempat.
Ketakutan saya mencoba hal baru di atas, sama halnya dengan rasa takut mendengar kabar miring yang membuat emosi kacau. Yang namanya kabar, barang tentu hal baru yang belum kita ketahui sebelumya. Hadapilah, berdiri tegak dan percaya diri. Rasakan ketakutan tersebut hingga si ‘takut’ itu hilang dengan sendirinya. Apapun kehawatiran atau rasa takut yang datang, feeling worry tersebut akan lenyap saat kita mau menghadapinya. Be brave, bro.
Ketiga. Berilah reward pada diri sendiri. Sebagai sebuah pencapaian luar biasa karena berhasil mengalahkan perasaan negatif dalam diri kita, tak ada salahnya untuk memberikan hadiah dalam pencapaian tersebut. Lagi pula semua orang layak mendapatkannya, bukan? Apalagi dinikmati sendiri. Masak, kita pelit pada diri sendiri. Tidak, la yaa ..
Saya pun sering melakukan hal itu. Misalnya, jalan-jalan keliling kota, beli jajanan favorit, atau ke pantai di sekitar kabupaten saya tinggal. Walaupun hal sepele. Namun, bagi saya menikmati hidup itu bisa dilakukan dengan cara yang sederhana. Tak perlu mahal, yang penting diri kita senang dengan hal tersebut. Asal jangan menabrak batas-batas dimensi ruang dan waktu orang lain, ya. Semua sah-sah saja. Happy is numero uno.
Apalagi jaman sekarang kecanggihan teknologi semakin berkembang. Inovasi-inovasi dalam dunia digital terus digalakkan. Bahkan sektor hiburan, lifestyle dan tempat wisatapun dapat ditemukan dengan mudah di tangan. Dengan peranti canggih dalam genggaman bernama smartphone, kita bisa menjelajah hal apa saja yang kita mau. Entah itu mencari tempat hiburan untuk weekend, cari resto/cafe yang hits, perawatan tubuh, atau bahkan mencari tempat-tempat asyik untuk berlibur juga bisa.
Mengenai liburan dan wisata tadi, kabarnya pertumbuhan pariwisata di Asia Pasifik tumbuh dengan cepat dalam beberapa tahun terakhir. Riset terhadap pelancong Indonesia dari tim analisis Picodi (via suara.com), menemukan bahwa mayoritas orang Indonesia suka melakukan perjalanan domestik daripada ke luar negeri. Umumnya, mereka berlibur ke Bali, Yokyakarta, Jakarta, Bandung dan Malang. 72% dari mereka yang ditanya mengaku suka pergi ke tempat-tempat baru dan sisanya 28% suka balik ke tempat yang pernah dikunjungi.
Fakta di atas membuktikan animo traveling saat ini sedang nge-trend. Masak, sih kita yang ingin meminimkan stres tidak terpanggil merasakan serunya jalan-jalan atau berlibur. Helloo ...
![]() |
Kalaupun masih kurang puas dengan info di artikel review, masih ada cara lain yang bisa digunakan. Caranya dengan men-download Aplikasi Traveloka pada smartphone kita. Hanya perlu beberapa menit saja untuk mendownloadnya. Bisa lebih singkat tergantung koneksi internet gadget masing-masing. Saat sudah terinstal, buatlah akun kita disana dengan mengisi email aktif dan pasword yang ingin dipakai. Lalu isi data diri dan input gambar wajah kita yang ganteng dan cantik pada profil pengguna.
![]() |
Jia semua sudah selesai, tinggal pakai saja apps Traveloka tersebut sebagai pemandu wisata kita. Apps ini simple, namun solutif bagi traveler yang ingin jalan-jalan, liburan atau mencari tempat-tempat wisata yang happening. Bahkan, dalam apps tersebut pula terdapat berbagai opsi lokasi nongkrong yang enak, serta berbagai pilihan kebutuhan lifestye milenial saat ini. So pasti bisa melepas penat, menyuburkan emosi positif dan bebas stres.
Semua hal yang disebutkan di atas tadi tercover dalam fitur baru apps Traveloka bernama Traveloka Xperience. Kita yang ingin melepas stres dapat terbantu sekali berkat fitur ini. Traveloka Xperience menghadirkan #XperienceSeru bagi para traveler dengan berbagai pilihan kategori menarik di dalamnya. Mulai dari Atraksi, Bioskop, Event, Hiburan, Olahraga, Spa&Kecantikan, Taman bermain, Transportasi, Tur, Pelengkap travel, Makanan&Minuman dan Workshop. Supaya tidak penasaran dengan dua belas kategori Traveloka Xperience tersebut, simak grafis berikut ini.
![]() |
Bagaimana, tertarik buat instal Travelokanya? Saya, sudah lo. Hehe ..
Seperti masyarakat pada umumnya. Rutinitas sehari-hari membuat saya pun membutuhkan hiburan. Merefresh otak dengan jalan-jalan, beli jajanan favorit, atau pergi ke pantai menjadi solusi untuk melepas beban di kepala. Dengan jalan-jalan kadang tanpa sengaja kita bertemu hal yang membuat kita tertawa. Seperti saya yang bersalipan dengan Truk Cinta. Nah, lo.
Iya, Truk Cinta namanya. Coba, deh lihat gambarnya di bawah.
![]() |
Zoom lah kebagian berwarna hijau di belakang truk di atas. Tertera “Hidup adalah permainan.” Lalu ada simbol-simbol wifi disana. Saya tersenyum sendiri saat berpapasan dengan si truk. Saya membayangkan jika si truk sebagai motivator jalanan yang humoris. Bertapa jauhnya dia bermain, hingga bisa membuat kata-kata indah di belakang tubuhnya. Sungguh luar biasa kamu truk .. hahaha ..
Bila truk saja bisa bermain jauh dan memainkan hidupnya dengan apik, kenapa kita tidak. #XperienceSeru bisa kok kita buat. Toh segala kemudahan sudah kita punya. Kesempatan beternak emosi positif terbuka lebar. Tinggal kapan melakukannya. Saya sendiri terpikir main-main ke kota sebelah, Surabaya. Ada hiburan apa saja disana yang bisa saya nikmati. Hitung-hitung menambah wawasan di kota kedua termasyur setelah Jakarta ini.
Ternyata di bagian Atraksi Traveloka Xperience saya menemukan Suroboyo Karnival Park. Sebuah pasar malam modern/taman hiburan yang menyuguhkan lebih dari 40 wahana seru yang bisa saya nikmati. Wow, banyak juga ya. Kalau begini, sih bukan bingung stres. Tapi bingung buat senang-senang dengan wahana yang mana. Puas bermain, pengunjung pun dapat memilih stand makanan disana yang berjumlah 40. Kembaran, nih sama wahananya ..
Tunggu dulu, di Traveloka Xperience, kita tidak hanya diberikan informasi deskripsi lokasinya. Namun, ada pula detail harga tiket (diskon pula), jam buka wahananya, kesan pengunjung, dan diberikan tata cara menukar voucher Traveloka yang kita pesan sebelumnya. Lengkap sekali.
Misalnya, karena saya ingin ke Suroboyo Karnival Park. Tiket masuk di hari biasa sekitar Rp.60.000, diskon menjadi Rp.54.000. Tiket masuk akhir pekan harga normalnya Rp.70.000, diskon menjadi Rp.63.000. Lumayan hematnya buat nambahin beli aneka makanan di dalam, atau nambah main di wahana yang ada. Proses bayar tiket di Traveloka juga mudah. Bisa pakai Kartu Kredit, Transfer & ATM, Direct Debit, Indomaret & Alfamart, hingga Paylater. Beragam pilihan tersebut bisa disesuaikan dengan gaya belanja kita. Kalau saya better transfer bank atau pakai indomaret. Soalnya saya sering pakai, plus nanti di Surabaya-nya tinggal nunjukin voucher Traveloka di handphone saja ke loket untuk mendapatkan tiket fisik. Oh, iya. Proses penukaran voucher Traveloka ini tanpa antre, paperless pula karena ada loket khusus buat pengguna Traveloka. Merdeka.
Nah, bagaimana dengan Anda, adakah rencana menciptakan ‘tawa’ dalam waktu dekat?
Dari ulasan yang kita simak bersama tadi, kita bisa belajar bagaimana seharusnya menghadapi stres. Mencegah tentu lebih baik dari mengobati, bukan. Karenanya, mulailah tenang dalam segala keadaan. Enjoy saja agar emosi negatif tidak memantik rasa stres di kepala.
Jika boleh memberi nasehat, jangan tunggu stres datang baru terpikir liburan. Karena jika dia datang lebih awal, sulit terpikir untuk menemukan solusinya. Kecuali, orang-orang terdekat kita tahu bagaimana mengatasinya. Akhirnya, bila boleh berkata bijak, maka inilah versi saya.
“Beruntunglah kita yang memanfaatkan teknologi dengan tepat. Berbagai kebutuhan dapat dengan mudah dicari dan didapat, termasuk urusan wisata, hiburan dan lifestyle. Bahkan, penggunaan teknologi yang tepat dapat membantu si empunya menurunkan angka stres akibat himpitan ativitas kesehariannya. Semoga saya tergolong pada golongan bijak tersebut. Anda pun berhak mendapatkannya.”
8 Obrolan seru!
Waah, sepertinya seru juga pake Traveloka Xperience. Mau coba instal, ah ..
Silahkan, coba instal saja. Semoga informasi Traveloka Xperience di atas membantu liburan Anda.
Terima kasih sudah berkunjung ..
Benar banget ya, gak perlu nunggu stres baru liburan.... Panjang banget ceritanya tentang stres ya...untung ujung2 nya bahagia karena Traveloka Xperience, kalo gak bisa bisa saya ikutan stres juga, heheh
Murah ya kak Rasyid jadinya kalau order lewat traveloka xperience... Next Dewi mau coba surabaya carnival ah😁
Wah berhenti di tulisan di "Hidup itu permainan" Pernah nemu quotes itu di majalah Intisari sayang majalahnya sekarang udah ga ada.
Kalo aku suka ngasih reward pada diri sendiri dengan beli buku bagus hehehe
Betul sekali, bak Sarah .. Libur tidak perlu menunggu stres. Selama bisa diluangkan, kenapa tidak.
Ceritanya memang sedikit panjang agar lebih lengkap.
Iya, bak Dewi monggo dicoba. Mumpung ada Traveloka Xperience. Tinggal cari wisata yang mana yang mau dijabanin. Selamat mencoba ..
Boleh, bak Siti. Yang penting reward itu bisa membuat bahagia diri kita. It's ok ,, Go a head.
Show EmoticonHide Emoticon